Selasa, 08 September 2015

zat kimia yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari

Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini telah menghasilkan produk-produk industri yang dapat memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Bahan kimia yang telah diketahui manfaatnya dikembangkan dengan cara membuat produk-produk yang berguna untuk kepentingan manusia dan lingkungannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui jenis, sifat-sifat, kegunaan, dan efek samping dari setiap produk yang kita gunakan atau kita lihat sehari-hari.

Bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi
:
1.Bahan kimia yang sehari-hari terdapat dalam rumah
2.Bahan kimia yang terdapat dalam makanan
3.Zat adiktif dan psikotropika

I.Bahan kimia yangsehari-hari  terdapat dalam kehidupan dirumah :

 Banyak ragam bahan kimia yang ada dalam kehidupan sehari-hari, Beberapa kelompok bahan kimia yang terdapat dalam kehidupan rumah di antaranya adalah:
A. pembersih;
B. pemutih pakaian;
C. pewangi;
D. pestisida;
A.PEMBERSIH
Pembersih zat kimia yang  terdapat kehidupan rumah tangga yang bermanfaat sebagai pembersih, kita mengenal berbagai bahan kimia pembersih, di antaranya sabun dan detergen.

Adapun jenis bahan kimia yang dapat digunakan sebagai pembersih antara lain:
A. Pembersih badan ataupun rambut.
B. Pembersih motor dan mobil.
C. Pembersih piring,baju,lantai.

Kita perlu hati-hati dalam memilih bahan pembersih, bahan tersebut jangan sampai menimbulkan pengaruh yang buruk terhadap lingkungan atau dampak buruk oleh manusia itu sendiri .  

Jenis pengaruh buruk yang dapat ditimbulkan oleh pemakaian zat pembersih:

Pencemaran lingkungan dan menimbulkan limbah rumah tangga di aliran sungai,
akibatnya sungai enjadi tercemar,sehingga ekosistem di dalamnya menjadi rusak, misalnya ikan-ikan di sungai berkurang. Disamping itu masyarakat yang tinggal di sepanjang Daerah Aliran  Sungai (DAS) menderita penyakit kulit.

Dampak Negatif Bahan-bahan pembersih itu sendiri :

A.Pecemaran lingkngungan pada aliran sungai. sehingga ekosistem di dalamnya rusak, ikan-ikan di sugai berkkurang.
B.Pencemaran lingkungan di sepanjang Daerah aliran Sungai (DAS) mengakibatkan masyarakat menderita penakit kulit.
C.Pemakaian detergent berlebih dan tangan bersentuhan langsung, menyebabkaan kulit iritasi,kulit kering, melepuh,retak-retak, mudah terlupas.


Pencegahan hasil detergent yang sulit diuraikan yang dapat dilakukan antara lain:
A.Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
B.Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS)
C.Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.

2. PEMUTIH


Pemutih biasanya dijual dalam bentuk larutannya dan digunakan untuk menghilangkan kotoran atau noda berwarna yang sukar dihilangkan dengan hanya menggunakan sabun atau detergen yang berupa cair atau bubuk.
Zat pemutih adalah jenis natrium hipoklarit dan kalsium hipoklorit ,dan memiliki rumus berbeda (NaOCI) dan Ca(OCI)2. yang memiliki multifungsi selain sebagai pemutih, Penghilang noda, maupun desinfektan dan bisa sebagai pembersih.
   
Efek Samping Penggunaan Pemutih:
  
A.Senyawa klorin juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit merusak kain itu sendiri.
B.Bahan pemutih kulit yang mengandung merkuri atau raksa yang berlebihan dapat merusak        siste saraf.
         
Pencegahan yang dapat dilakukan untuk dari penggunaan pemutih:     

A.Hindari penggunaan jenis pemutih yang mengandung merkuri dan hindari kontak langsung dengan tangan.
B.Hanya menggunakan  produk pemutih jika kotoran atau noda sulit dihilangkan oleh sabun atau detergen.

3.Pewangi


Pewangi merupakan bahan kimia lain yang erat kaitannya dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita dapat memperoleh bahan pewangi dari bahan alam maupun sintetik. Selain zat yang menimbulkan aroma wangi, pewangi yang dijual di pasaran biasanya mengandung zat-zat lain, seperti alcohol untuk pewangi yang berbentuk cair dan tawas untuk pewangi yang berbentuk padat.

Bahan pewangi umumnya terdiri atas tiga bentuk :

A. Pewangi padat, misalnya seperti bedak.
B. Pewangi cair, misalnya seperti deodoran.
C. Pewangi aerosol cair, misalnya seperti parfum. Pewangi berbentuk aerosol cair menggunakan senyawa kimia pendorong (propelan) agar dihasilkan aerosol, yaitu kloroflurokarbon (CFC) ataupun alkohol.

Efek  samping dari zat pewangi:

A. Mencemari lingkungan dan zat zat tersebut  lepas ke udara kemudian masuk ke atmosfer bagian atas akan dapat merusak lapisan ozon.
B. Menyebabkan mengiritasi mata, hidung, tenggorok, kulit, mengakibatkan mual, pusing, perdarahan, hilang ingatan, kanker, dan tumor, kerusakan hati, menyebabkan iritasi ringan hingga menengah pada paru-paru, termasuk gejala seperti asma.

Pencegahannya:

A. Hindari kontak langsung dengan pernapasan demi menjaga gangguan pernapasan.
B. Hindari kontak langsung dengan kulit secara berlebihan untuk mencegah iritasi kulit.


4. Pestisida




Bahan kimia jenis pestisida erat sekali dengan kehidupan para petani. Pestisida dipakai untuk memberantas hama tanaman sehingga tidak mengganggu hasil produksi pertanian.

Pestisida yang biasa digunakan :

A. Insektisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas serangga, seperti belalang, kepik, wereng, dan ulat.
B. Fungisida, yaitu pestisida yang dipakai untuk memberantas dan mencegah pertumbuhan jamur atau cendawan.
C. Bakterisida, yaitu pestisida untuk memberantas bakteri atau virus.
D. Rodentisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk memberantas hama tanaman berupa hewan pengerat, seperti tikus.
E. Herbisida, yaitu pestisida yang digunakan untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma), seperti alang-alang, rerumputan, dan eceng gondok.

Efek Samping Penggunaan Produk Pembasmi Serangga:
A. Menyebabkan penipisan lapisan ozon stratosfer menyebabkan meningkatnya jumlah penderita penyakit kanker kulit secara signifikan, termasuk melanoma ganas, dan pengidap katarak.
B. Dapat merusakkan produk pertanian. Anti nyamuk termasuk kelompok pestisida (pembasmi hama), sehingga obat antinyamuk juga mengandung racun.

 Pencegahannya:
A.Menggunakan produk sehingga pembasmi serangga seperlunya, atau mengurangi insektisida.
B.Tidak menggunakan pembasmi serangga aerosol yang mengandung CFC
C.Tidak meggunakan pestisida bahan kimia yang seperti senyawa karbamat, fosfat, klorin

II.Bahan kimia yang sehari-hari  terdapat dalam makanan ataupun minuman.



ZAT ADITIF DALAM BAHAN MAKANAN


Zat aditif bisa diartikan sebagai bahan-bahan yang dengan sengaja ditambahkan ke dalam makanan dalam jumlah yang kecil/sedikit, yang bertujuan untuk meningkatkan atau memperbaiki cita rasa, penampakan, tekstur, flavor, serta agar tahan lebih lama saat disimpan.  
Awalnya Zat aditif dibuat dari bahan tumbuh-tumbuhan yang disebut zat aditif alami. BPT yang dibuat dari tumbuh-tumbuhan ini relatif aman untuk dikonsumsi. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan bertambahnya kebutuhan akan pangan, ketersediaan zat aditif alami yang terbatas tidak mampu mencukupi kebutuhan manusia. Itu sebabnya, industri-industri yang memproduksi makanan dengan memanfaatkan zat sintesis.
jenis-jenis zat aditif sintetis dan pemanfaatannya untuk industri atau pembuatan makanan:


1. Zat Pewarna




Zat pewarna dipakai dengan tujuan untuk membuat tampilan makanan terlihat lebih menarik sehingga menambah selera untuk menikmatinya. Dibandingkan dengan pewarna alami, pewarna sintetis memang memiliki sejumlah keunggulan, diantaranya: mempunyai banyak pilihan warna, mudah penyimpanannya, dan tahan lama.
Efek Zat Pewarna :

A. Urtikaria (ruam kulit), rintis (hidung meler), asma, purpura (kulit lebam) dan anafilaksis sistemik (shock).
B. penyebab penyakit kanker,rintis alergi, hiperaktivitas, sakit perut,mua dan mutah.
2. Zat Pemanis


Penggunaan zat pemanis buatan pada umumnya dipakai untuk menekan biaya produksi  akibat mahalnya harga pemanis alami, yakni gula. Pemanis sintetis ini tidak bisa dijadikan sumber energi karena tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Beberapa jenis pemanis buatan tersebut :
Sakarin, aspaltam, dulsin, kalsium siklamat, magnesium siklamat, dan natrium siklamat.
Efek zat pemanis  :
A. Menyebabkan sakit kepala dan mual. Meningkatkan resiko tumor otak dan menyebabkan Kanker.
B.Masalah kandung kemih dan nyeri perut.

3. Zat Pengawet


Panjangnya rantai distribusi ditambah lamanya waktu penjualan membuat industri makanan atau minuman lebih memilih zat pengawet sintetis daripada yang alami. Karena penyimpanan dengan menggunakan pengawet buatan mempunyai ketahanan lebih lama untuk membuat makanan atau minuman tidak terkena bakteri/jamur.
Bahaya pengawet makanan:
A. Pastinya adalah penyakit kanker jika dikonsumsi jangka panjang.
B. Iiritasi kulit, gangguan pernapasan, diare, rasa terbakar di tenggorokan dan mual ataupun muntah.
Contoh :
 Jenis zat aditif pengawet tersebut diantaranya adalah:
 asam cuka, natrium propionat, natrium benzoat, asam tartrat, natrium nitrat, senyawa NaNO3, asam fosfat, dan asam sitrat.
4. Zat Penyedap Rasa

Zat aditif penyedap rasa terdiri atas berbagai macam, namun yang paling populer dan paling banyak digunakan adalah monosodium glutamat (MSG) yang lebih dikenal dengan sebutan vetsin atau micin yang banyak di gunakan di rumah tangga.

jenis penyedap rasa sintetis :
monosodium glutamat, oktil asetat, etil butirat, amil asetat, dan amil valerat.
Mencegah dan mengurngi, Berbagai macam zat aditif pada makanan harus kita hindari agar semaksimal mungkin menjaga kesehatan tubuh.

Berbagai Dampak Negatif dari Penggunaan Zat Aditif:
A.Menyebabkan luka lambung, serangan asma, kanker, alergi, serta mutasi genetic.
B.Merusak organ ginjal, paru-paru, hati serta meningkatkan risiko hiperaktif pada anak-anak dan penayakit lainnya.

III.zat adiktif dan psikotropika:

Zat  Adiktif adalah zat-zat yang dapat membuat pemakainya kecanduan (adiksi). Kecanduan adalah suatu keadaan fisik (jasmani) maupun non fisik (psikologis) dari seseorang yang merasa tidak normal jika tidak menggunakn zat tertentu.

Semua zat adiktif baik yag berasal dari tumbuh-tumbuhan maupun bahan adiktif sintesis:
1.Narkotika
2.Psikotropika

1.Zat adiktif yang tergolong dari narkotika:

A.Opium berasal dari getah tumbuhan papaver somvinerum yang belum dimasak ataupun diolah menjadi morvin dan kodein, yang biasa digunakan oleh kedokteran sebagai analgesik (penghilang rasa sakit).



B.Ganja berasal daun tumbuhan cannabis sativa yang mengandung zat psikoatif, zat yang dapat mempengaruhi mental dan tingkah laku orang.



C. Kokain adalah bubuk putih berasal dari daun koka (erythroxylum). Kokain dahulu digunakan dalam bidang medis sebagai anestesi(obat pembius)lokal.


D. Heroin adalah zat yang tergolong narkotika yang dapat memberikan rasa senang yang luar biasa pada pemakainya sehingga lupa dengan semua masalah.


E.  Morfin adalah zat yang tergolong dalam opioida alami yang berasal dari getah opium.Morfin berupa Kristal putih, menyerupai kokain, yang dapat menekan pusat pernapasan.








F. Kodein adalah zat analgesic yang lemah. Kekuatan kodein hanya sekitar seperdua belasn  dari kekuatan morfin, serig digunakan sebagai analgesik pada obat batuk yang kuat.



G. Alkohol

Alkohol merupakan contoh zat depresan. Alkohol adalah senyawa kimia yang dikenal dengan nama etanol dengan rumus kimia CHOH. Alkohol diperoleh dari hasil fermentasi berbagai jenis hasil tanaman, Misalnya singkong diolah menjadi tapai. Dalam bidang kedokteran, alkohol menrupakan bahan kimia yang digunakan sebagai cairan pelarut dan dapat digunakan untuk membunuh kuman-kuman atau bakteri.
H.Rokok


Rokok adalah gulungan bubu tembakau yang mengndung senyawa psikoatif yang disebut nikotin dan diberi zat adiktif cengkih,kemenyan,kelembak zat-zat organik lainnya.
Zat-zat yang berbahaya dalam rokok: Karbon monoksida, nikotin, tar (sisa pembakaran pada pipa rokok), Nitrogen, gas hydrogen sianida, ammonia,methanol.

2.zat adiktif dan psikotropika:
Psikotropika adalah zat tidak termasuk golongan narkotika dan alkohol tapi memiliki khasiat yang sama.
Contoh:
A. Amfetamin adalah zat adiktif yang tergolong   stimulasi karena dapat mempercepat prosestubuh melalui saraf pusat, sering disalahgunakan obat penurun berat badan ataupun sebagai doping oleh olahrgawan.
B. Ekstasi adalah salah satu zat yang memiliki amfetamin. Ekstasi dapat menimbulkan rasa segar, tidak mengantuk, tidak lekas lelah, akan tetapi pemakainya mengalami dehidrasi.

Pencegahan bahaya zat adiktif seperti Narkoba ataupun Rokok:
A. Jangan sesekali mencoba dengan kadar apapun.
B. Carilah pergaulan yang aman dan tempat yang aman,  dengan orang-orang yang aman.
C. Dapatkan kasih sayang yang tulus dari keluarga, dengan saling memperhatikan,mengasihi, dan membutuhkan.
D. Waspadalah terhadap siapapun dengan tetap menjalani hidup dengan wajar. Katakana (TIDAK) pada narkoba
E. Mendekatkan diri kepada tuhan yang maha esa dengan rajin ibadah  dan memohon kekuatan padanya.

sumber dari:                                 
https://liaayus.wordpress.com/ipa-1/zat-adiktif-dan-psikotropika-3/
http://endiferrysblog.blogspot.com/2013/01/bahan-kimia-dalamkehidupan-sehari-hari.html
 http://www.scribd.com/doc/30435207/Bahan-bahan-Kimia-Dalam-Kehidupan-Sehari-hari, diakses: tertangal 13-Januari 2013
http://halosehat.com/farmasi/aditif/zat-aditif-pada-makanan-contoh-bahayanya
http://resepcaramemasak.org/efek-pemanis-buatan-pada-kesehatan
https://id.wikipedia.org/wiki/Rokok

Tidak ada komentar:

Posting Komentar